MATERI BAB III : ADAB ISLAMI
TERHADAP LINGKUNGAN
1.
Pengertian Adab Terhadap Lingkungan
Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan makhluk lain untuk
kelangsungan hidupnya. Manusia membutuhkan manusia lain, manusia membutuhkan
tumbuhan dan manusia juga membutuhkan hewan. Begitu juga sebaliknya, semua yang
ada di lingkungan juga membutuhkan manusia. Tumbuhan dan hewan membutuhkan
manusia untuk kelangsungan hidupnya juga. Manusia di bumi ini adalah khalifah.
Apa-apa yang ada di bumi ini diciptakan oleh Allah untuk manusia. Allah menciptakan
tumbuhan dan hewan tidak lain untuk kemaslahatan manusia, manusia juga
memerlukan makanan dari tumbuhan dan juga hewan-hewan yang ada di lingkungan.
Maka tugas manusia lah yang harus menjaga dan melestarikan apa-apa yang ada di
bumi ini dan lingkungan.
Pengertian adab menurut bahasa ialah kesopanan, kehalusan dan
kebaikan budi pekerti, akhlak. Menurut istilah, adab ialah: “suatu ibarat
tentang pengetahuan yang dapat menjaga diri dari segala sifat yang salah. Adab
dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah kehalusan dan kebaikan budi pekerti;
kesopanan; akhlak.
Lingkungan adalah gabungan atau perpaduan antara kondisi fisik yang
mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral,
serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan
kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti bagaimana cara menggunakan
lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala
sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan
manusia.
2.
Dalil Tentang Kewajiban Terhadap Lingkungan
Firman Allah dalam Surat An-Nur ayat 45, menjelaskan bahwa Allah
menciptakan berbagai jenis tumbuhan dan hewan dengan segala macam ragam. Lalu
Allah menciptakan manusia.
وَاللَّهُ
خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ بَطْنِهِ
وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ رِجْلَيْنِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ
أَرْبَعٍ ۚ يَخْلُقُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: “Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari
air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan
sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan
empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu.”
Tumbuhan tidak diciptakan oleh Allah hanya untuk kehidupan manusia
saja. Namun tumbuhan diciptakan oleh Allah juga untuk hewan-hewan yang ada di
alam ini. Dalam firmanNya Taha: 53:
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ
الْأَرْضَ مَهْدًا وَسَلَكَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلًا وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ
مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْ نَبَاتٍ شَتَّىٰ
Artinya: “Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan
yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari
langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari
tumbuh-tumbuhan yang bermacam- macam.”
Semua yang ada di alam ini diciptakan oleh Allah agar dapat
dimanfaatkan dan digunakan dengan sebaik-baiknya oleh manusia. Allah berfirman
dalam QS. al-Baqarah: 29:
هُوَ
الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى
السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya: “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi
untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh
langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.”
Dengan adanya beberapa firman yang sudah dijelaskan di atas, bahwa
Allah sudah memerintahkan kepada umatnya yaitu manusia agar menjaga lingkungan.
Manusia mempunyai kewajiban memelihara segala sesuatu yang ada di dalam
lingkungan sekitarnya selain memanfaatkan apa yang ada di lingkungan. Semua ini
telah disediakan oleh Allah untuk manusia, maka dari itu Allah sangat murka
terhadap manusia yang merusak lingkungan sekitar. Apabila larangan tersebut
tetap dilanggar oleh manusia, sama saja manusia telah merusak hidupnya sendiri.
Seperti contohnya
merusak
lingkungan dengan membuang sampah di sembarang tempat akan mengakibatkan
bencana banjir. Penebangan hutan dengan sembarangan akan menyebabkan longsor.
Kerusakan tersebut juga mengancam nyawa
manusia, dan keberlangsungan kehidupan manusia. Dengan adanya bencana banjir,
banyak manusia terserang penyakit hingga meninggalnya manusia tersebut, tidak hanya
nyawa saja yang hilang bahkan harta benda dan rumah mereka pun juga melayang.
3.
Adab pada Lingkungan
a.
Larangan
merusak atau mencemari lingkungan
وَلَا تُفْسِدُوا فِي
الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ
اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
Artinya: “Dan
janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya
dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan
(akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang
berbuat baik.” (QS. al-A’raf: 56)
b.
Menjaga
kebersihan lingkungan
إِنَّ
اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya: “.....
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang
yang mensucikan diri.” (Al-Baqarah: 222)
c.
Menganjurkan
menghidupkan lahan mati
“Barang
siapa yang menghidupkan lahan mati, baginya pahala. Dan semua yang dimakan
burung dan binatang menjadi sedekah baginya.” (HR An-Nasai, Ibnu Hibban dan
Ahmad).
Kematian sebuah
tanah akan terjadi kalau tanah itu diitinggalkan dan tidak ditanami. Tanah dikategorikan
hidup apabila di dalamnya terdapat air dan pemukiman sebagai tempat tinggal.
Usaha menghidupkan lahan mati, dikategorikan sebagai suatu keutamaan yang dianjurkan
Islam dan berpahala, dan sebaliknya bagi siapa saja yang berusaha untuk merusak
usaha seperti ini dengan cara menebang pohon akan dicelupkan kepalanya ke dalam
neraka.
d.
Tidak
mengeksploitasi lingkungan
Suatu hari,
Rasulullah melewati Sa’ad sedang berwudhu (dan banyak menggunakan air). Beliau
mengkritik, “Mengapa boros wahai Sa’ad?” Sa’ad menjawab, “Apakah ada
pemborosan air dalama wudhu?” Rasul menjawab, “Ya, walaupun kamu berada
di sungai yang mengalir.” (HR Ibnu Majah dan Ahmad).
Bila kita
meneladani Rasulullah dan mengamalkan ajarannya, pastilah alam ini akan bersahabat
dengan kita. Dari gambaran hadis di atas sangatlah jelas bahwa pemakaian sumber
alam yang berlebihan merupakan sebuah tindakan yang dilarang oleh agama. Jika
dalam hal wudlu saja Rasulullah menegur kita untuk tidak boros dalam penggunaan
airnya, apalagi jika kita melakukan eksploitasi besar-besaran terhadap sumber
alam yang kita miliki.
e.
Adab
terhadap hewan
Hewan juga makhluk Allah. Hewan diciptakan oleh Allah untuk
kelangsungan hidup manusia di dunia ini. Maka sebagai seorang muslim harus lah
mempunyai adab terhadap hewan yang ada di lingkungan sebagai berikut ini:
a. Hewan juga
membutuhkan makanan dan minuman, maka berikanlah hewan tersebut makanan dan
minuman.
b. Memberikan kasih sayang kepada hewan, baik hewan peliharaan
maupun tidak.
c. Seorang
muslim yang akan menyembelih hewan, hendaknya menggunakan pisau yang sangat
tajam. Sehingga hewan tersebut tidak merasa kesakitan.
d. Janganlah
menyakiti hewan dengan cara apapun. Karena hewan juga makhluk hidup yang bisa
merasakan kesakitan.
e. Boleh
membunuh hewan yang mengganggu, seperti anjing buas, serigala, ular,
kalajengking, tikus dan lain-lainnya, karena Nabi saw. telah bersabda, “Ada
lima macam hewan fasik yang boleh dibunuh di waktu halal (tidak ihram) dan di
waktu ihram, yaitu ular, burung gagak yang putih punggung dan perutnya, tikus,
anjing buas dan rajawali” [HR Muslim: 1198]. Juga ada hadis shahih yang
membolehkan membunuh kalajengking dan mengutuknya.
4.
Hikmah Adab Terhadap Lingkungan
a.
Melaksanakan
amanah Allah swt sebagai khalifah di bumi untuk menjaga dan melestarikan apa
yang telah diciptakan oleh Allah buat manusia.
b.
Meningkatkan
keimanan kita terhadap Allah swt dan mensyukuri segalam pemberian Allah swt
yang ada
c.
Beragam makhluk hidup dengan segala jenis dan
bentuknya merupakan bukti bahwa Allah maha kaya dan maha berkuasa atas alam
semesta ini
d.
Gemar
dengan melakukan hidup bersih dan tidak berlebihan dalam memanfaatkan serta menggunakan
sumber alam yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar