BAB I : IMAN KEPADA HARI AKHIR DAN ALAM GHAIB
MATERI
BAB 1 : IMAN KEPADA HARI AKHIR DAN ALAM GHAIB
1.
Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
a.
Pengertian
Iman Kepada Hari Akhir
Yang dimaksud Hari Akhir adalah kehidupan di akhirat yang akan
dialami oleh seluruh umat manusia sesudah berakhirnya kehidupan dunia ini. Hari
Akhir bisa juga diartikan dengan hari hancurnya alam semesta (Hari Kiamat).
Mengenai kapan akan terjadi kiamat, tidak seorangpun dapat
mengetahui kepastian kapan terjadinya, bahkan Nabi Muhammad saw sendiri dan
malaikat yang paling utama yakni malaikat Jibril as. sekalipun tidak
mengetahui, karena hanya Allah swt semata yang menentukan kapan kiamat dan yang
mengetahui kapan terjadinya. Allah swt. berfirman:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ
مُرْسَاهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي ۖ لَا يُجَلِّيهَا
لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا
تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ
إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya : Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat,
“Kapan terjadinya?” katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu
ada pada Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya
selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit
dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan
tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar
mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat
itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".
(QS. Al-A’raf: 187)
Setelah kiamat seluruh umat manusia akan dibangkitkan kembali untuk
mempertanggung jawabkan semua amal perbuatannya sewaktu hidup di dunia, dan
akan menerima balasannya sesuai dengan amal perbuatannya tersebut. Dengan
demikian beriman kepada Hari Akhir adalah meyakini dengan hati adanya kehidupan
akhirat sebagai pembalasan atas amal perbuatan manusia selama hidup di dunia.
Sekecil apapun perbuatan tersebut, pastilah Allah swt membalasnya dan tidak ada
satupun yang tertutupi oleh manusia di hadapan Allah swt kelak.
Hari Akhir merupakan salah satu peristiwa yang wajib kita imani dan
percayai adanya sebagai umat muslim, sebab percaya kepada Hari Akhir merupakan
rukun Iman ke lima dalam ajaran kita sebagai umat muslim, dosa besar jika kita
sampai menganggap bahwa Hari Akhir dan segala yang berkaitan dengannya adalah
hal yang mustahil terjadi dan tidak pernah terjadi.
Saat ini banyak manusia yang terlena dengan Hari Akhir disebabkan
kehidupan duniawi. Mereka disibukkan dengan kehidupan dunia, sehingga tidak
sadar bahwa kematian dengan berbagai caranya akan menjemputnya dimanapun ia
berada dan kapanpun waktu yang telah ditentukan oleh Allah swt. Sehingga
manusia terbagi menjadi tiga golongan dalam menanggapi hari kiamat ini, yaitu:
a.
Golongan yang tidak percaya terhadap kejadian Hari Akhir ini. Mereka
beranggapan bahwankehidupan hanyalah ada di dunia, setelah mati maka tak akan
ada kehidupan kembali. Golongan ini cenderung sebagian besar hidupnya hanya
untuk kepentingan sesaat dan untuk duniawi saja, sehingga golongan ini kelak
setelah kiamat akan menjadi golongan yang menyesal. Golongan ini disebut ateis
(tidak mempercayai adanya Tuhan). Golongan ini tidak mengenal ibadah, tidak pula
mengenal Tuhan.
b.
Golongan yang mempercayai adanya reinkarnasi, yakni kembalinya manusia setelah
mati sesuai dengan amal perbuatannya, seperti jika manusia tersebut selama
kehidupan di dunianya baik, maka ia akan hidup kembali menjadi manusia yang
lebih baik atau mulia dalam penjelmaan ruh manusia, begitu juga sebaliknya.
Golongan ini banyak dipeluk oleh golongan ardhi, yakni agama buatan manusia.
c.
Golongan yang meyakini adanya Hari Akhir, bahwa ada hari kebangkitan kembali
dan hari pembalasan bagi umat setelah mati, dan ini disebut sebagai kehidupan
yang sebenarnya. Golongan ini dianut pemeluk agama samawi yakni agama yang
berasal dari Allah Swt. Semua agama samawi meyakini dan membenarkan terjadinya
hari pembalasan atau hari kiamat, sebab agama ini adalah agama yang diwahyukan
Allah swt untuk hambanya hingga disempurnakan dengan Islam sebagai agama yang
Rahmatan Lil ‘Alamiin.
2.
Kebenaran Akan Terjadinya Hari Akhir
a.
Kebenaran
Al-Quran dan Hadits Mengenai Hari Akhir
Banyak
sekali firman Allah swt (Al-Qur’an) maupun sabda Nabi Saw (Al-Hadis) yang menerangkan
tentang Hari Akhir dan kehidupan di akhirat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya
keimanan kepada Hari Akhir itu. Berikut ini beberapa dalil naqli tersebut:
وَأَنَّ
السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي
الْقُبُورِ
Artinya : “dan
sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan
bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.” (QS. Al- Hajj :
7).
Kemudian
firman Allah yang lain dalam surat At-Thaha ayat 15
إِنَّ
السَّاعَةَ آتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَىٰ
Artinya : “Sesungguhnya
hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap
diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.”
Dalam
sebuah hadits Rasulullah saw., pernah
bersabda yang artinya :
“(Jibril)
bertanya: “Apakah iman itu?” Rasulullah Saw. menjawab, “Iman ialah
engkau percaya
kepada Allah swt, dan malaikat-malaikat-Nya, dan kitab-kitab-Nya, dan
utusan-utusan-Nya, dan hari akhir, dan beriman pada qadha dan qadar-Nya”. (HR. Muslim)
b.
Penjelasan
Ilmu Pengetahuan Mengenai Hari Akhir
Menurut
para pakar/ahli ilmu pengetahuan bahwa matahari itu berupa bola api raksasa
yang teramat panas dan memancarkan sinar dan panas ke seluruh planet, termasuk
bumi. Matahari berputar cepat dan terus menerus. Oleh karena itu setiap detik
matahari kehilangan beratnya sebesar 4.000.000 ton. Matahari akan semakin
mengecil, habis dan padam. Pada saat inilah kehancuran dunia dan alam ini akan
terjadi.
Para
ahli juga mengatakan bahwa daya rotasi dan revolusi benda-benda langit tidak abadi.
Dan seluruh galaksi di alam raya ini selain berotasi juga bergerak menjauhi
bumi. Semakin jauh letak galaksi dari bumi, semakin cepat gerak tersebut.
Selanjutnya mereka mengungkapkan bahwa alam raya ini bersifat seperti balon
atau gelembung karet yang sedang ditiup ke segala arah ditandai dengan gerakan
galaksi-galaksi tadi. Proses penggelembungan alam raya tersebut pasti suatu
saat akan berhenti, seperti sebuah balon bila ditiup akan meletus. Begitu juga
alam raya ini akan hancur lebur yakni kiamat.
3.
Macam-macam Hari Akhir
Hari kiamat atau Hari Akhir di bagi menjadi dua, yaitu:
a.
Kiamat
sughra, adalah kiamat kecil, yaitu berakhirnya kehidupan setiap makhluk yang bernyawa
misalnya terjadinya kematian, terjadinya musibah seperti banjir, gempa bumi, gelombang
tsunami, dsb. Kiamat jenis ini tentunya pasti terjadi pada tiap makhluk di bumi
ini, dan hanya diketahui melalui takdir Allah swt yang berkehendak.
كُلُّ
نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Artinya : “Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu
dikembalikan.” (QS. Al-Ankabut : 57)
b.
Kiamat
kubro, adalah kiamat besar, yaitu saat rusaknya jagad raya dengan segala
isinya. Inilah yang merupakan janji Allah swt tentang berakhirnya kehidupan di
alam dunia ini bagi seluruh makhluk Allah, baik manusia, hewan, tumbuhan dan
yang lain sebagainya tanpa terkecuali.
Nama-nama
lain hari akhir :
a.
Yaumul
akhir artinya Hari Akhir (QS. Al-Baqarah ayat 8)
b.
Yaumul
qiyamah artinya hari kiamat (QS. Al-Baqarah ayat 85)
c.
Yaumul
ba’ts artinya hari kebangkitan dari alam kubur QS. Ar-Rum ayat 56)
d.
Yaumul
hisab artinya hari perhitungan amal manusia (QS. Shad ayat 16)
e.
Yaumul
din artinya hari pembalasan (QS. Al-Fatihah ayat 4).
f.
Yaumul
haq artinya hari yang pasti terjadi (kiamat ) (QS. An-Naba ayat 29)
g.
Yaumul
wa’id artinya hari terlaksananya ancaman Allah swt bagi orang ingkar (QS. Qaf: 20)
h.
Yaumul
hasr artinya hari penyesalan atas dosa (QS. Maryam ayat 39)
i.
Yaumul
khuruj artinya hari keluar dari kubur (QS. Qaf ayat 42)
j.
Yaumul
mau’ud artinya hari yang dijanjikan (QS. Al-Buruuj ayat 2)
k.
Yaumul
‘asir artinya hari yang sangat sulit (QS. Al-Muddatstsir ayat 9)
l.
Yaumul
Zalzalah, yaitu hari kegoncangan atau keruntuhan (QS. Al-Zalzalah ayat 1)
4.
Tanda-tanda Kiamat
Meskipun Allah swt telah menjelaskan bahwa tidak ada satupun
manusia yang tahu kapan kiamat akan terjadi, namun Allah swt masih berkenan
dengan menunjukkan tanda-tanda akan datangnya Hari Akhir tersebut, agar manusia
betul-betul percaya dan tidak ragu akan datangnya hari kiamat dan akan hadirnya
kehidupan akhirat, sehingga manusia akan benar-benar mempersiapkan dirinya untuk
menghadapi kehidupan di akhirat dengan memperbanyak amal kebaikan.
Dalam sebuah hadits Rasulullah menjelaskan, yang artinya :
“Dari Anas ra berkata. Aku mendengar Rasulullah saw bersabda
sebagian tanda-tanda akan terjadinya kiamat adalah hilangnya ilmu dan maraknya
kebodohan, dan maraknya perzinaan, dan maraknya minuman keras”. (HR.
Bukhari Muslim)
Dalam hadis Nabi di atas dijelaskan tentang sebagian tanda-tanda
kiamat, yaitu hilangnya ilmu berarti dengan banyaknya para ahli ilmu agama
khususnya telah wafat, bertambahnya kebodohan terutama tentang Islam, serta
perzinaan dan minuman memabukkan dianggap hal yang wajar dan berada di sekitar
manusia.
Tanda-tanda tersebut saat ini mudah kita jumpai dan kita dengar,
baik melalui media maupun yang terjadi di sekitar kita. Berpijak pada hadis
tersebut, sepertinya memang kiamat atau Hari Akhir telah di depan mata kita,
meskipun kita tidak pernah tahu kapan waktunya akan datang. Maka wajiblah kita
sebagai manusia selalu ingat dan mendekatkan diri pada Allah swt, tidak ada
jalan lain kecuali pertaubatan dan usaha kita memperbaiki diri di dunia sebagai
bekal hidup setelah kematian.
Dari penjelasan Nabi Muhammad saw dalam hadis tersebut serta
pendapat berbagai ulama yang ada, maka bisa dikatakan bahwa tanda-tanda kiamat
terbagi menjadi dua. Yaitu tanda-tanda kecil dan tanda-tanda besar. Tanda kecil
bersifat dekadensi moral (rendahnya moralitas manusia) sedang tanda besar
mengarah kepada semakin dekatnya kerusakan jagat raya atau semakin tidak
teraturnya sistem tata surya.
a.
Tanda-tanda
Kiamat Kecil
Tanda-tanda kecil yang dimaksud pada bab ini merupakan tanda akan
hadirnya hari yang dijanjikan oleh Allah swt, secara umum bahwa tanda-tanda
tersebut menuju ke arah perubahan moral atau penurunan moralitas manusia
meskipun terlihat bahwa manusia semakin pandai dan mengalami kemajuan pada sisi
keilmuan dan kecanggihan teknologi. Adapun tanda-tanda kecil hadirnya hari
kiamat adalah:
1. Manusia bermegah-megahan dan melupakan Allah swt.
2. Sikap durhaka seorang anak terhadap orang tuanya dalam berbagai
bentuk seperti,
menghardik, melawan dan tidak mematuhi perintah orang tua.
3. Zina mulai merajalela dan dilegalkan (dihalalkan)
4. Ilmu agama tidak dianggap penting lagi
5.
Manusia kembali menyembah selain Allah swt, sehingga benar-benar melupakan-Nya.
6.
Banyak ahli Al-Qur’an tetapi kelakuannya fasiq, yaitu hanya buat bacaan tanpa
dipahami dan diamalkan oleh pembacanya.
b.
Tanda-tanda
Kiamat Besar
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ
ۚ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ
Artinya : “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya
kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).”
(QS. Al-Hajj : 1)
Ayat di atas menunjukkan kebenaran akan datangnya kiamat dengan
tanda-tandanya yang sangat dahsyat, tanda-tanda besar hadirnya kiamat ini
merupakan puncak berakhirnya kehidupan makhluk hidup di alam dunia. Tidak ada
satupun makhluk yang bisa menghindar dari akibat terjadinya kiamat, sebab
kiamat inilah akhir dari segala kehidupan yang selanjutnya seluruh manusia
sejak zaman Nabi Adam as hingga datangnya kiamat ini akan
mempertanggungjawabkan semua yang telah dilakukan di dunia sekecil apapun.
Adapun tanda-tanda datangnya kiamat tersebut adalah:
1. Terbelahnya bulan
2. Matahari terbit dari arah
terbenamnya
3. Keluarnya Dukhan (asap beracun) dari perut bumi yang
membinasakan umat manusia
4. Seringnya terjadi peristiwa gempa
bumi
5. Keluarnya hewan yang aneh dari dalam
bumi
6. Keluarnya api dari dasar bumi
yang membinasakan manusia
Tanda-tanda
di atas tidak seorangpun yang mengetahui kapan akan terjadi, namun demikian wajiblah
bagi umat muslim yang beriman untuk meyakini dan mempercayai bahwa tanda-tanda di
atas tersebut akan terjadi, sehingga saat tanda-tanda itu terjadi maka pintu
kebaikanpun semakin tertutup dan dunia semakin rusak serta tidak bias
dikendalikan oleh kekuatan apapun, di luar kekuatan Allah swt.
5.
Peristiwa yang Berhubungan dengan Hari Akhir
a.
Alam
Barzah
Alam
barzah juga disebut alam kubur. Yaitu alam yang membatasi antara alam dunia dan
akhirat, di alam barzah manusia sudah dapat merasakan balasan amal baik dan
buruk. Firman Allah swt:
لَعَلِّي
أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا
ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Artinya
: “agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.
Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja.
Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.” (QS.
Al-Mukminun : 100).
b.
Yaumul
Ba’ats
Yaumul
ba’ts artinya hari kebangkitan, yaitu hari bangkitnya kembali seluruh umat
manusia sejak Nabi Adam as. hingga manusia terakhir dari alam.
c.
Yaumul
Mahsyar
Yaumul
Mahsyar adalah hari berkumpulnya seluruh umat manusia. Setelah dibangkitkan
dari alam kubur, manusia digiring dan dikumpulkan di padang mahsyar, yakni
tanah lapang yang datar di mana manusia akan berkumpul sesuai dengan keadaan
amal dan perbuatan semasa hidupnya. Firman Allah swt:
وَيَوْمَ
نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ
نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا
Artinya : “dan
(ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu
akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak
Kami tinggalkan seorangpun dari mereka.” (QS.al-Kahfi: 47)
يَوْمَئِذٍ
يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ
Artinya : “Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam
Keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan
mereka”. (QS. Al-Zalzalah: 6)
d.
Yaumul
Miizaan
Yaumul
Mizan yaitu hari penimbangan amal baik dan amal buruk yang dilakukan manusia selama
hidupnya. Firman Allah swt.
وَنَضَعُ
الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا ۖ
وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا
حَاسِبِينَ
Artinya
: “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah
dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji
Sawipun pasti. Kami mendatangkan (pahala) nya. dan cukuplah Kami sebagai
Pembuat perhitungan.” (QS. Al- Anbiya: 47)
e.
Yaumul
Hisab
Yaumul
hisab artinya hari perhitungan amal baik dan buruk yang dilakukan selama
hidupnya. Pada saat seperti itu seluruh manusia tidak akan bisa memungkiri
tentang apa yang telah tertulis dalam catatan amal yang ada. Firman Allah swt.
الْيَوْمَ
تُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ ۚ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ ۚ إِنَّ اللَّهَ
سَرِيعُ الْحِسَابِ
Artinya
: “Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang
diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah swt
amat cepat hisabnya.” (QS. Al- Mukmin: 17)
f.
Shirat
Shirath
adalah titian penentu dari setiap manusia setelah diperhitungkan dan ditimbang perbuatan
baik- buruknya. Shirath merupakan titian yang akan dilalui oleh seluruh umat
manusia untuk menuju ke tempat yang telah ditentukan oleh Allah swt,.
Digambarkan bahwa jembatan (titian) tersebut terbentang di atas permukaan
neraka Jahanam yang sangat licin, memiliki kait, cakar dan duri. Setelah
melewati masa di Mahsyar, kaum Muslim akan dibentangkan shirath
bagi mereka di
atas Jahannam sehingga mereka melintasi di atasnya dengan kecepatan sesuai dengan
kadar keimanan mereka.
Di
titian inilah manusia akan menentukan nasibnya sendiri melalui amal perbuatan
yang telah dilakukan selama di dunia, ada yang melewatinya dengan mudah dan
cepat, ada yang melewatinya dengan susah sehingga belum sampai di ujung manusia
sudah terjatuh ke dalam neraka yang ada di bawahnya.
g.
Surga
dan Neraka
Surga dan neraka adalah tempat terakhir yang diciptakan oleh Allah
swt untuk memberikan balasan atas perbuatan manusia semasa di dunia. Surga
adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan pada Hari Akhir kelak, disediakan
oleh Allah swt untuk orang yang bertaqwa.
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ
صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۖ وَالْمَلَائِكَةُ
يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ
سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ
فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
Artinya : “Sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat
mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima
shabartum”. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar-Ra’d ayat
23-24)
Neraka adalah tempat yang penuh penderitaan dan siksaan di akhirat
kelak sebagai balasan perbutan buruk
bagi orang-orang durhaka kepada Allah swt.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا
سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا
غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat
Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka
hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan
azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. An-Nisa
ayat 56)
Secara visual neraka dan surga tidak dapat di gambarkan melalui
media apapun, sebab ke dua tempat itu adalah hak penuh Allah swt atas selauruh
makhluk di dunia ini. Allah swt hanya memberikan gambaran tentang keadaan yang
terjadi di dua tempat tersebut yaitu neraka dan surga. Adapun gambar-gambar
yang kita lihat melalui berbagai media merupakan ilustrasi keadaan sebenarnya
yang akan terjadi dan kita jumpai kelak. Dengan demikian diharapkan kita selalu
memiliki rasa takut akan adzab Allah swt di neraka dan selalu berharap akan
kenikmatan- kenikmatan surga yang telah dijanjikan kepada kita.
6.
Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
Hikmah dari beriman kepada Hari Akhir adalah akan menumbuhkan sifat
sebagai berikut :
a.
Mendorong setiap muslim untuk memperbanyak amal ibadah dan amal kebaikan dalam kehidupan
sehari-hari. Karena mereka yakin bahwa hanya dengan amal kebaikan saja yang dapat
menyelamatkan dirinya dari siksaan.
b.
Mendorong untuk gemar membelanjakan hartanya di jalan Allah swt serta
memberantas sifat kikir, tamak dan rakus.
c. Mendorong untuk menghindari perbuatan buruk seperti kebiasaan
mencontek, mengambil sesuatu yang bukan hak miliknya, korupsi.
d.
Memiliki jiwa pemberani, teguh tidak penakut, terutama berjuang untuk melaksanakan
dan menjunjung tinggi ajaran agama Islam.
e.
Dalam hidupnya di dunia tidak akan tenggelam dalam arus bermegah-megahan serta
tidak pula dengki dan iri hati terhada kenikmatan yang diterima oleh orang
lain.
f.
Menentramkan batin terutama bagi orang yang mendapatkan perlakuan yang tidak
adil atau tindakan yang sewenang-wenang. Sehingga dapat menambah ketabahan,
kesabaran dalam menghadapi segala macam ujian dan cobaan hidup.
Nuhun pisan
BalasHapusBermanfaat sekali..terima kasih..aku jadi bisa dengan mudah mengisih ulanganku nanti..
BalasHapusSangat membantu sekali
BalasHapusJGN PANJANG PANJANG DI SURUH RANGKUM
BalasHapusSangat mudah di pahami
BalasHapusPak,itu di rangkum ap gk
BalasHapusMaturnuwun sanget
BalasHapusKu linting" daun yg kering 💚
BalasHapusDaring
BalasHapusnuhun pisan ya...
BalasHapusBagi seorang muslim dan muslimah sudah seharusnya Kita memiliki semangat dan ghirah dalam mempelajari bahasa arab. Terlebih lagi bahasa arab dan wasilah bagi kita dalam mengenal ilmu syari.
BalasHapuspengertian takdir Peristiwa yang Berhubungan Dengan Hari Akhir Ufa Bunga SMartphone